Baglog Jamur Tiram/Kuping yang "Ngoncom": Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Baglog Jamur Tiram/Kuping yang "Ngoncom": Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Budidaya jamur seperti jamur tiram, kuping, dan sejenisnya sering menghadapi tantangan berupa kontaminasi pada baglog. Salah satu bentuk kontaminasi yang cukup umum adalah munculnya jamur berwarna seperti oncom, yang sering disebut sebagai "ngoncom". Kontaminasi ini dapat menghambat pertumbuhan jamur yang dibudidayakan dan menyebabkan kerugian bagi petani jamur.
Penyebab Baglog Jamur Menjadi "Ngoncom"
Baglog yang terkontaminasi jamur berwarna seperti oncom umumnya disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1. Serangan Jamur Neurospora sp.
Jamur Neurospora sp. adalah jamur berwarna merah, oranye, atau kuning yang menyerupai oncom.
Spora jamur ini menyebar dengan cepat dan dapat menginfeksi banyak baglog dalam waktu singkat.
Biasanya muncul pada baglog yang kurang steril atau memiliki kelembapan tinggi.
2. Sterilisasi Baglog yang Tidak Sempurna
Proses sterilisasi yang kurang lama atau tidak mencapai suhu yang optimal membuat spora jamur liar tetap hidup.
Idealnya, sterilisasi dilakukan selama 6–8 jam pada suhu 90–120°C.
3. Kualitas Bibit yang Kurang Baik
Bibit jamur yang terkontaminasi dapat menjadi sumber penyebaran jamur Neurospora sp.
Pastikan menggunakan bibit berkualitas dari sumber terpercaya.
4. Sanitasi yang Buruk
Lingkungan kumbung (tempat budidaya) yang tidak bersih dapat menjadi tempat berkembangnya spora jamur liar.
Peralatan yang tidak steril dan tangan pekerja yang kotor juga bisa menjadi media penyebaran.
5. Sirkulasi Udara dan Kelembapan yang Tidak Terkontrol
Kelembapan berlebih dan ventilasi yang buruk mempercepat pertumbuhan jamur kontaminan.
Jamur Neurospora berkembang lebih cepat pada kondisi lembap dengan suhu di atas 25°C.
Dampak Jamur "Ngoncom" pada Baglog
Menghambat Pertumbuhan Jamur Budidaya: Miselium jamur utama tidak dapat berkembang optimal.
Menurunkan Hasil Panen: Jika kontaminasi parah, jamur budidaya tidak bisa tumbuh sama sekali.
Penyebaran ke Baglog Sehat: Spora jamur liar sangat mudah menyebar ke baglog lain, memperbesar risiko kerugian.
Cara Mencegah dan Mengatasi Baglog yang "Ngoncom"
1. Pencegahan Kontaminasi
Sterilisasi yang Benar: Pastikan baglog disterilisasi dengan suhu dan durasi yang cukup (90–120°C selama 6–8 jam).
Gunakan Bibit Berkualitas: Bibit F2 atau F3 yang bebas kontaminasi lebih aman untuk digunakan.
Jaga Kebersihan Kumbung: Bersihkan rak, lantai, dan dinding kumbung secara rutin untuk mencegah penyebaran spora jamur liar.
2. Mengatasi Baglog yang Terinfeksi
Pisahkan Baglog Terinfeksi: Segera keluarkan baglog yang sudah terkontaminasi agar tidak menyebar ke baglog lain.
Musnahkan Baglog yang Tidak Bisa Diselamatkan: Baglog yang sudah sepenuhnya ditumbuhi jamur Neurospora sebaiknya dibakar atau dikubur jauh dari area budidaya.
Gunakan Biofungisida atau Air Kapur: Penyemprotan air kapur atau larutan biofungisida alami dapat membantu menekan pertumbuhan jamur kontaminan.
3. Perbaikan Sistem Ventilasi dan Kelembapan
Pastikan ada sirkulasi udara yang baik untuk mengurangi kelembapan berlebih.
Jaga kelembapan di kisaran 80–90% agar mendukung pertumbuhan jamur budidaya tanpa memberi kesempatan jamur kontaminan berkembang.
Kesimpulan
Baglog jamur tiram, kuping, dan sejenisnya yang mengalami kontaminasi oleh jamur berwarna seperti oncom umumnya disebabkan oleh Neurospora sp. yang berkembang akibat sterilisasi yang kurang sempurna, sanitasi buruk, serta kelembapan tinggi. Untuk mencegahnya, penting untuk menjaga kebersihan, memperbaiki sistem sterilisasi, dan mengontrol lingkungan budidaya. Jika baglog sudah terinfeksi, segera pisahkan dan musnahkan agar tidak menyebar ke baglog sehat lainnya.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, petani jamur dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi risiko kerugian akibat kontaminasi jamur liar.
Komentar
Posting Komentar